Langsung ke konten utama

Kawasaki D-Tracker 150 Hitam Orange Tulungagung

Kawasaki D-Tracker 150 Hitam Orange Tulungagung - Tidak bermaksud sombong dengan judul diatas, setidaknya itu yang dirasakan Vicky Wijaya pemilik Kawasaki D-Tracker 150 ini. Pasalnya belum ada modifikasi supermoto dengan basis Kawasaki D-Tracker 150 di Tulungagung, Jawa Timur.

Modifikasi D-Tracker 150 Hitam Orange ini pun berlangsung lama dan harus berkali-kali. Pasalnya, Vicky memulai dengan melakukan modifikasi sendiri. Browsing dan membeli komponen secara online dilakukannya. “Mekanik dealer bantu soal pemasangan aja, mereka juga sebelumnya belum pernah memodifikasi motor,” jelas Vicky.

Motor sudah jadi dibangun, tongkrongan berubah jauh dari kondisi standar. Dengan kaki-kaki kekar, pelek lebar tidak ada yang kurang dari segi tampilan. Namun, ketika dibawa riding handling justru dirasa kurang nyaman. “Tidak ada orang yang bisa diajak sharing, semua saya pikirkan sendiri. Maklum kalau hasinya kurang maksimal,” kata pria 29 tahun ini.

Balik lagi, Vicky kembali melakukan konsultasi via dunia maya lewat anak-anak Kawasaki Supermoto Community (Kracker). Hingga ia bertemu dengan satu nama yang cukup piawai menggarap motor dual purpose ini, Lerry Rahmat Rizky penggawang bengkel modifikasi Caos Custom Bike di bilangan Pancoran, Jakarta Selatan.

Lerry pun banyak memberikan masukan, termasuk membuatkan beberapa komponen untuk menyempurnakan finishing modifikasi D-Tracker 150 ini. “Beberapa bos dan bracket gue racik ulang dan dikirim buat motor Vicky,” kata Lerry.

Handling sempurna dan kaliper tidak lagi ada suara gesekan, Vicky pun sekarang jauh lebih puas. "Sekarang sudah enak untuk dikendarai, tidak goyang-goyang lagi,” aku Vicky.

Sedang bagian mesin tetap dibiarkan standar, hanya beberapa komponen yang diganti untuk meningkatkan akselerasi. “Kampas kopling pakai Kawasaki KX 85 dan per kopling pakai punya Honda Tiger, itu juga sudah cukup soalnya enggak pernah kebut-kebutan juga,” terang pria yang memiliki postur 179 cm ini.

Tak ayal jalanan mulus dengan kondisi perbukitan sudah eces dilahap. “Tidak hanya sekitar Tulungagung, daerah Kediri dan Biltar suka saya sambangi pake motor ini. Ya cuma berbekal GPS bawaan smartphone saya jalan sendirian,” girang Vicky.

Data Modifikasi Kawasaki D-Tracker 150 Hitam Orange Tulungagung :
Sokbreker Depan: Upside down Honda CRF 250
Swingarm:  Yamaha YZ 250
Pelek dan Ban Depan: TK 3.00 inci, Avon 120/70-17
Pelek dan Ban Belakang: TK uk 4.25 inci, Avon 150/60-17
Discbrake:  Roz
Cat Pelek dan Tromol: Anodize orange candy
Selang rem: Hell
Spakbir Depan: Acerbis evo
Number plate:  Acerbis KTM SX 250
Sidepanel dan Rear Fender : Acerbis Suzuki RMZ 250
Silincer : KTM XCF-W 250
Setang : Renthal Fatbar
Handguard: Zeta Armour Bend dan Zeta XC
Handgrip : Domino KTM
GPS : iPhone5
Decal : Carbon and Gold series by: Tryink
Gas Spontan : Yamaha YZ
Lampu: Luxeon


Postingan populer dari blog ini

Kumpulan Gambar Modifikasi Kawasaki NINJA 250 Di Tahun 2016 Terbaru

Kumpulan Gambar Modifikasi Kawasaki NINJA 250 Di Tahun 2016 Terbaru - Ninja merupakan salah satu dari sekian banyak jenis motor sport yang sangat digandrungi oleh semua kalangan, baik itu yang muda sampai dengan yang tua, semua menyukai motor ini, tampil dengan balutan body sangar, dengan mesin bertenaga besar didalamnya, dan suaranya yang sangat khas, membuat semua orang terpukau dengan kehadirannya. Pada tahun 2008, Kawasaki Motor Indonesia memperkenalkan Ninja 250R terbarunya dengan desain eksterior yang sangat berbeda dari pendahulunya, namun beberapa komponen masih sama seperti sebelumnya. Mesin didesain ulang,sehingga memiliki tenaga yang berlimpah di rpm rendah. Di Indonesia, Ninja 250R memenangkan penghargaan sebagai motor sport 250 cc terbaik di kelasnya. Seperti diketahui Ninja 250 telah diluncurkan sejak tahun 2008-an. Waktu itu mesin yang digunakan berteknologi standar motor sport dengan menggunakan karburator untuk menyuplai bahan bakar yang ada teknologi terse

Modifikasi Ninja 250 FI Airbrush Koboi

Modifikasi Ninja 250 FI Airbrush Koboi - Koboi merupakan sebutan yang diberikan kepada gembala di peternakan yang berada di Amerika Utara. Secara tradisional mereka menggunakan kuda dan sering melakukan berbagai pekerjaan di peternakan. Hingga pada akhir abad ke-19 menjadi figur yang melegenda. Di zaman modern ini, koboi enggak lagi naik kuda, bro! Tapi sudah naik kuda besi alias motor, mengikuti perkembangan zaman dan teknologi. Seperti yang dilakoni Anton, empunya Kawasaki Ninja 250FI keluaran 2014. “Enggak tahu kenapa, sejak kecil saya suka dengan kuda. Hewan ini paling gagah dan kekar dibanding hewan jinak lainnya. Makanya sampai sekarang saya suka gambar maupun film yang ada kudanya, termasuk film koboi,” papar Anton. Terinspirasi dengan hewan dan film-film koboi itu, warga Pondok Bambu, Jaktim ini melabur kuda besinya dengan motif tersebut. “Selain tampil beda, sekaligus untuk menyalurkan hobi mengoleksi gambar-gambar koboi,” ujar pria usia 28 tahun. Sedan